Header Ads


 

Kecemburuan Sosial Warga Pada Pengusaha Yang Penerima BST

SIMALUNGUN - Sejumlah warga yang menuding Perangkat Kelurahan terkait pendataan atas masyarakatnya yang terdampak Copid-19, Selasa (9/06/2020) sekira pukul 12:30 WIB.

Seperti yang terjadi di wilayah kelurahan Pane Tongah, beberapa warga menuding pada para perangkat kelurahan yang dianggap pilih kasih atas warganya yang merasa kena dampak Wabah Virus Corona.

Lurah Pane Tongah Vauzi Sidabalok saat minta tanggapan terkait Data Penerima BST menyebutkan ada 95 KK sebagai penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Pemerintah pusat melalui Kemensos 95 KK dimaksu dari jumlah warga sesuai KK ada 1000 lebih kurang," ujarnya.

Disinyalir warga setempat termakan hasut dan  Provokasi dari sekelompok orang  yang sengaja memanas - manasi situasi hingga upaya melengserkan Perangkat Lurah sehinga terjadinya pemilihan Kepling III Pane Tongah (Pekan) ujar Lurah Pane Tongah pada awak media ini.
Padahal menurut pengakuan Vauzi  Sidabalok  Lurah Pane Tongah menyampaikan terkait pendataan pihaknya merasa kebingungan data yang dikirim, dengan jawaban data dari dinsos pusat malah berbeda. Apa sebab warga yang sudah meninggal pun terdaftar lagi sebagai penerima BST," ucapnya

Tak hannya itu ada beberapa Pengusaha Catering dan Usaha Kilang padi pun terdaftar kenapa bisa terdaftar, karena mereka bisa terdaftar diduga seara online  terdaftar  oleh  Dinas Perindustrian sehingga terdaftar. iSehingga mereka pun berhak menjadi penerima bantun sebab terdampak Copid 19," tutur Vauzi Sidabalok

Sehingga dengan munculnya warga yang dikenal sebagai pengusaha itu sehingga warga masyrakat setempat pun merasa cemburu dan menuding pendataan yang dilakukan Perangkat kelurahan Pane Tongah  tidak sesuai bahkan dipandang Pilih kasih.

Itu lah yang terjadi sehingga pada kamis (21/05) beberapa pekan lalu saat penyerahan BST pertama, Lurah Vauzi mengaku sempat digiring warganya ke Polsek Pane Tongah. upaya dimaksud agar Lurah Pane Tongah menyampaikan alasan pada warga kenapa warga yang tidak layak mendapat ko bisa dapat bantuan, sementara yang kiranya dapat malah tidak dapat.

Namun setelah disampaikan alasannya oleh Lurah Vauzi Sidabalok disaksikan pihak kepolisian Polsek Pane Tongah, mereka pun satu demi satu warga masyarakat tersebut kemudian  membubarkan diri.

Akan tetapi keesokan harinya pu  mereka kembali menggelar aksi demo lagi dengan jumlah lebih banyak yang digelar di Kantor Camat dan ahirnya Kepling yang dituduh tidak adil itu pun terpaksa mengundurkan diri secara suka rela hal itu atas permintaan warga," pungkasnya.

Dani R
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar