TEPI & PNPS GMKI Gelar Diskusi Publik Jelang Pilkada Di Simalungun
SIMALUNGUN - Komite Pemilih (TEPI) Indonesia dan Pengurus Nasional Perkumpulan Senior (PNPS) Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) gelar diskusi Publik jelang Pilkada 2020 di Kabupaten Simalungun, tepatnya di Hapoltakan Cafe, Simalungun City Hotel, Jumat (11/10/2019) sekira Pukul 16.00 WIB.
Para peserta yang terdiri dari berbagai element masyarakat, diantaranya GMKI, Himapsi Simalungun, tampak antusias mendengarkan paparan dari narasumber hebat dan berkopeten.
Adapun yang menjadi Nasumber Diskusi Publik tersebut yakni Ketua KPU Simalungun, Raja Ahab Damanik, Anggota Bawaslu Simalungun, Michael Richard Siahaan.
Tak asing lagi, anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2019-2024 yang baru dilantik yang digadang-gadang sebagai Calon Bupati Simalungun, Saut Bangkit Purba asli putra Simalungun itu.
Turur hadir, Narasumber handal, Pdt Saut Sirait mantan KPU RI dan mantan DKPP RI yang saat ini Dosen STT HKBP Siantar dan pengagas, Pengurus PNPS GMKI, Feliks Silitonga bersama Kordinator Nasional Tepi Indonesia, Jeirry Sumampow.
Anggota DPRD Provinsi Sumut, Saut Bangkit Purba menjelaskan Gereja lebih merapatkan barisan upaya pencegahan politik desintegritas.
"Gereja lebih merapatkan barisan upaya pencegahan Politik Saparatis, Money Politik. Gereja itu harus bisa memberi keteladanan garam dan terang ditengah-tengah masyarakat dan Negara. Itulah peran strategis gereja untuk penguatan kapasitas pemilih," terangnya. Selain itu juga saut mengatakan berkaitm dengan Politik praktis atau mani politik yang Saut pun menegaskan yang salah adalam masyarakatnya sebab masyarat yang bodoh dan miskin mau dibayar dengan rupiah untuk memilih si A atau si B terangnya
Feliks Silitonga mengatakan kualitas demokrasi dari tahun ke tahun diharapkan bisa ditingkatkan, politik uang, apalagi Politik Identitas harus di perhatikan karena Politik Identitas sudah memporak-porandakan Indonesia.
Jeirry Sumampow menegaskan diskusi-diskusi mengenai Pilkada perlu diskusikan bagi muda-mudi Simalungun atau Lembaga Kemahasiswaan, bergerak untuk penguatan kapasitas Pemilih.
"Lembaga kemahasiswaan perlu melakukan diskusi untuk penguatan kapasitas Pemilih karena kegiatan ini bahagian dari partisipasi Pilkada, mari kita perkuat pemilih,"sebutnya
Dani R
Para peserta yang terdiri dari berbagai element masyarakat, diantaranya GMKI, Himapsi Simalungun, tampak antusias mendengarkan paparan dari narasumber hebat dan berkopeten.
Adapun yang menjadi Nasumber Diskusi Publik tersebut yakni Ketua KPU Simalungun, Raja Ahab Damanik, Anggota Bawaslu Simalungun, Michael Richard Siahaan.
Tak asing lagi, anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2019-2024 yang baru dilantik yang digadang-gadang sebagai Calon Bupati Simalungun, Saut Bangkit Purba asli putra Simalungun itu.
Turur hadir, Narasumber handal, Pdt Saut Sirait mantan KPU RI dan mantan DKPP RI yang saat ini Dosen STT HKBP Siantar dan pengagas, Pengurus PNPS GMKI, Feliks Silitonga bersama Kordinator Nasional Tepi Indonesia, Jeirry Sumampow.
Anggota DPRD Provinsi Sumut, Saut Bangkit Purba menjelaskan Gereja lebih merapatkan barisan upaya pencegahan politik desintegritas.
"Gereja lebih merapatkan barisan upaya pencegahan Politik Saparatis, Money Politik. Gereja itu harus bisa memberi keteladanan garam dan terang ditengah-tengah masyarakat dan Negara. Itulah peran strategis gereja untuk penguatan kapasitas pemilih," terangnya. Selain itu juga saut mengatakan berkaitm dengan Politik praktis atau mani politik yang Saut pun menegaskan yang salah adalam masyarakatnya sebab masyarat yang bodoh dan miskin mau dibayar dengan rupiah untuk memilih si A atau si B terangnya
Feliks Silitonga mengatakan kualitas demokrasi dari tahun ke tahun diharapkan bisa ditingkatkan, politik uang, apalagi Politik Identitas harus di perhatikan karena Politik Identitas sudah memporak-porandakan Indonesia.
Jeirry Sumampow menegaskan diskusi-diskusi mengenai Pilkada perlu diskusikan bagi muda-mudi Simalungun atau Lembaga Kemahasiswaan, bergerak untuk penguatan kapasitas Pemilih.
"Lembaga kemahasiswaan perlu melakukan diskusi untuk penguatan kapasitas Pemilih karena kegiatan ini bahagian dari partisipasi Pilkada, mari kita perkuat pemilih,"sebutnya
Dani R
Post a Comment