Kebijakan Bupati Simalungun Kangkangi Panitia PRB 2017

SIMALUNGUN, Parapat  - Panitia Pesta Rondang Bintang (PRB) 2017 dan calon pemenang utama merasa kecewa atas kebijakan yang dilakukan Bupati Simalungun JR Saragih. Pasalnya,  orang nomor satu di Pemkab Simalungun tersebut membuka acara pembacaan finalis pada acara PRB tersebut lebih cepat dari waktu yang telah disepakati sebelumnya yakni pukul 15.00 wib.

Akibatnya, calon juara umum dari Kecamatan Raya harus gagal untuk mendapatkan trofi hadiah utama yang telah disediakan panitia atas kebijakan yang diambil Bupati Simalungun. Mereka pun harus merelakannya pindah ke tangan peserta lainnya yakni dari Kecamatan dari Silau Kahean. Minggu (22/08/2017) sekira pukul 16:30wib.

Padahal sebelumnya, sejumlah peserta utusan dari sejumlah wilayah Kecamatan se-Kabupaten Simalungun sudah disepakati oleh Tim Juri dan juga para panitia penyelenggara acara, bahwa sebagai juara umun untuk PRB tersebut adalah dari peserta Kecamatan Raya. Namun, karena sang Bupati Simalungun membuka acara lebih awal satu jam dari yang telah disepekati yakni pukul 14.00 wib.

Sehingga saat orang nomor satu di Kabupaten Simalungun itu meminta pada para peserta juara umum agar naik ke atas panggung vodium untuk menerima piala trofi tidak dapat hadir dikarekan masih terjebak macet karena banyaknya pengunjung yang mana jaraknya diperkirakan lebih kurang tinggal  300 meter dari pentas. JR Saragih pun langsung mengambil keputusan sepihak tanpa menghargai tim juri dan panitia acara, dengan mengugurkan pemenang utama.

"Yang jelasnya, kami kecewa bang. Kebijakan yang dilakukan Bupati tidak ada menghargai jerih payah seluruh panitia dan malah membuat kami terpuruk." ungkap salah saru nara sumber media ini.

Pantuan dilapangan, para panitia acara dan peserta dari Kecamatan Raya serta para pengunjung pun terlihat kecewa dan kesal atas kebijakan yang dilakukan JR Saragih.

Dani R.
CP. Bella Saragih & Edyson Sinaga.