Belasan Warga Korban Banjir Bandang Haranggaol Tempuh Jalur Hukum Tuntut Pihak Terkait
SIMALUNGUN - Pasca musibah banjir bandang di wilayah Kecamatan Haranggaol Kabupaten Simalungun, pada Desember tahun lalu tepatnya pada Rabu (20/12/2023) lalu Sekira pukul 17:00 WIB. Warga tak menyangka musibah dimaksud akan melanda dan meluluh lantakan sebagian lokasi kampungnya, hingga puluhan warga masyarakat tercatat sebagai terdampak.
Padahal kala itu diwilayah Haranggaol, tidak ada hujan menurut pengakuan sejumlah warga Tiga Binanga Purba Horison berada di wilayah Purba Pasir Kecamatan Haranggaol didapat informasi yang cukup mengejutkan.
Musibah banjir bandang tersebut dimaksud, dinyakini bukanlah di akibatkan oleh Bencana Alam yang alami, Namun diduga kuat, akibat ulah salah seorang Oknum Pengusaha diwilayah Tiga Runggu. yang berusaha dengan sengaja membendung aliran air hingga membentuk semacam Waduk buatan namun disinyalir kurang perhitungan.
Hingga mengakibatkan sebagian lahan warga yang tak jauh dari danau buatan dimaksud meradang dikarenakan ladang dan sawah miliknya terendam air. Sejumlah warga pun akhirnya menuntut pihak pengusaha dimaksud berinisial JD.
Para pekerja yang saat berada dilokasi bendungan pun akhirnya melaporkan pada Majikannya dan didapat perintah agar dibuat Gorong -gorong dengan menggunakan Pipa plastik berukuran cukup besar.
Dengan menggunakan tiga unit alat berat Pengerukan pun dilakukan dan diduga akibat getaran dari mesin alat berat dimaksud , hingga dinding tebing atau bukit pun runtuh, masuk kedalam air dan menimbulkan goncangan cukup keras.
Hingga tanggul buatan itu pun jebol tak hanya itu menurut salah seorang warga kampung " bangkan tiga unit alat berat itu pun sempat hanyut jelasnya. Air pun yang sempat terbendung hingga ketinggian lebih kurang 20 meter serta cukup panjang hingga air itupun tak lagi terbendung dan berubah menjadi liar.
Sejumlah pohon besar pun di babat tumbang batu di Sorong ke dataran yang paling rendah 2 rumah warga hanyut dan sejumlah rumah lainnya rusak, dan juga Puluhan makam lenyap digulung air sebagai musibah banjir bandang tak hanya itu ladang dan tanaman milik warga setempat pun rusak parah.
Melihat jeritan warga yang tak kunjung mendapatkan rasa keadilan, tim hukum yang diketuai Rahmad Adi Poso, SH turun ke lokasi menjumpai warga.
"Benar bang. Kita sepakat melakukan pendampingan hukum ke warga," ungkap Rahmad yang saat ini juga merupakan kuasa hukum dari sejumlah media pendamping warga terdampak.
Rahmad menjamin pihaknya akan full power dalam pendampingan." Tunggu tanggal mainnya bang," tutupnya singkat.
Dani.R
Post a Comment