Header Ads


 

Kontraktor Proyek Pendestrian dan Penataan Median Jalan Bandara RHF Senilai Rp. 40 Miliar Tak Jelas Alamatnya Kepri,


KEPRI - Kontraktor Proyek Pendestrian dan Penataan Median Jalan Bandara RHF Tanjungpinang senilai Rp. 38.966.189.000,- PT. Amanah Anak Negeri tidak jelas kantornya. Alamat yang tertera sebagai pemenang tender di jalan Tugu Pahlawan No.4 Tanjungpinang tidak ditemukan. 


Upaya penelusuran investigasi lapangan tim, tidak ada nampak plang nama perusahaan dimaksud di sepanjang jalan tersebut. Alamat no.4 di jalan Tugu Pahlawan merupakan tempat jahit baju. Bahkan menelusuri daerah Bukit Cermin dan sekitarnya, tapi hasilnya nihil.


"Ini kacau, bagaimana verifikasi kejelasan pemenang tender kalau alamatnya tidak jelas..?" kata Ketua Kodat86 Cak Ta'in Komari SS sepulang  dari investigasi lapangan di Tanjungpinang, Selasa (27/12).


Menurut Cak Ta'in, pihaknya penasaran dengan proyek pendestrian dan penataan median jalan Bandara RHF Tanjungpinang yang menghabiskan anggaran hampir Rp. 40 miliar itu.


Hasil investigasi lapangan hanya mendapatkan bangunan ornamen yang sama sekali tidak mencerminkan sebuah keindahan proyek anggaran Rp. 40 miliar. Pendestrian merupakan bahan cor redimix dengan lebar Rp. 1,5 meter. Rumput murahan yang dijual di pinggir jalan. Tanaman pohon palem kecil. Bahkan menurut sumber informasi Kodat86 di kita piring itu menyebutkan kalau lampu penerangan dengan solar panel itu sudah tidak fungsi dan gelap gulita di malam hari.


Fakta di lapangan juga menunjukkan masih ada penyelesaian pekerjaan di beberapa titik. Padahal proyek harusnya selesai dalam 290 hari terhitung bulan Maret 2022, dan bulan Desember sudah tutup buku ABPD TA 2022.


Setelah melakukan pemantauan langsung objek proyek dimaksud, tim investigasi mencoba mencari alamat kantor perusahaan pelaksana proyek. Alamat yang tertera dalam dokumen LPSE Provinsi Kepri, pemenang tender proyek di jalan Tugu Pahlawan No. 4 Tanjungpinang tidak ditemukan. 


" Agak susah memang mencari alamatnya, karena nomor bangunan di sepanjang jalan itu tidak berurutan. Tapi PT. Amanah Anak Negeri itu tentu perusahaan kualifikasi besar, rasanya tidak mungkin tidak ada plang namanya. Kan biasanya orang bangga punya perusahaan besar, punya proyek besar, dan punya kantor yang jelas - kecuali mereka yang bermasalah dan ada yang sengaja disembunyikan," jelasnya.


"Kok bisa perusahaan yang tidak jelas kantor dan alamatnya memenanginya proyek 40 miliar. Ini semakin menarik untuk ditelusuri dan dibongkar," tambah Cak Ta'in. ***


Red/ pres rilis.

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar