Header Ads


 

Masyarakat Sidamanik Dihantui Kecemasan Jadi Korban Bencana Banjir Akibat Konversi


SIMALUNGUN - Permasalahan Konversi peralihan status lahan perkebunan Teh berubah menjadi perkebunan kelapa sawit mendapat penolakan dari masyarakat karena akan berdampak banjir.


Meski beberapa kali mendapat penolakan dari masyarakat, manajemen perusahaan BUMN PTPN IV, perkebunan Teh Bah Butong Sidamanik tetap saja melakukan  konversi tersebut.


"Masyarakat mencemaskan dampak dari konveksi tersebut akan berakibat musibah seperti yang terjadi baru-baru ini, ketika debit hujan meningkat hingga diafdeling I terjadi  banjir dan mengepung kawasan lahan dan masyarakat setempat." Ucap salah seorang warga yang menyampaikan keluhannya pada awak media online ini.


"Ni hujan semalam bang di depan kantor Bah Butong Ulu ..kalau longsor ni akibat Tanaman Sawit Tak sesuai di ketinggian 800 meter dr laut ..di daerah Bah Butong Ulu Wilayah perbabatasan pinang Baris" lanjutnya.


Selain itu juga warga masyarakat kemudian menghimpun kekuatan dengan  sejumlah aksi diantaranya Aksi Tolak konversi teh ke sawit pada 29 Juni oleh Forum Masyarakat dengan dikomandoi (korlap)Tumora Oloan Simbolon, kemudian pada tanggal 30 Juni oleh PPSI (korlap) Bungaran Nainggolan pada 4 Juli oleh PBB korlap Kaliamsyah Sidabutar. Namun nampaknya pihak PTPN IV tetap dalam misinya untuk terlaksananya Konversi. 


Sehingga gerakan masyarakat Sidamanik pun kembali menyusun rencana aksi yang rencananya besok (16/09/2022) sekira pukul 10:00 WIB kembali warga masyarakat akan melakukan unjuk rasa kembali yang ke sekian kalinya dibawah bendera Aliansi Gerakan Masyarakat Sidamanik  (AGMS) dibawah komando  korlip lapangan (korlap) Kaliamsyah Sidabutar. 


Dani R

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar