Header Ads


 

Kapolsek Tanah Jawa Menyangkal Tegas Tuduhan Terima Upeti Dari Proyek Jembatan Darurat Marubun Jaya


SIMALUNGUN - Kapolsek Tanah Jawa KOMPOL Selamat Manalu menyangkal dengan tegas pemberitaan di salah satu media online yang menyebut diduga Polsek Tanah Jawa menerima upeti dari Kordinator Pungutan Liar (Pungli)  bernama Azhari Panggilan Julianto Kordinator Jembatan Darurat Pondok 8 Nagori Marubun Jaya Kec, T.Jawa. disinyalir memberi upeti kepada oknum Pimpinan Polsek Tanah Jawa tidak benar.


"Berita tersebut tidak benar, karena tidak ada sebelumnya konfirmasi kepada saya tentang Pengutipan Liar (Pungli) tersebut dan menerima Upeti dari Azhari nama Panggilan Julianto Kordinator Jembatan Darurat Pondok 8 Nagori Marubun Jaya Kec, T.Jawa. Rabu (27/10/2021) Pukul.15.30 wib.


Selamat pun mengklarifikasi lagi terkait tuduhan kepada dirinya yang menerima uang sejumlah 300 ribu setiap bulan nya dari Azhari tidak benar.


"Satu lagi terkait tuduhan kepada saya, bahwa saya ada menerima uang sebesar 300.000 setiap bulannya dari Kordinator tersebut itu tidak benar, Apakah mereka memiliki bukti atas tuduhan tersebut kepada saya," tegasnya di hadapan para teman Pers di ruang kerjanya.


Azhari selaku kordinator juga dalam video pernyataan nya mengatakan bahwa mereka membantu arus lalu lintas di jembatan darurat, Pondok 8, Nagori Marubun Jaya, Kecamatan Tanah Jawa supaya tidak ada kemacetan dan kericuan sesama pengendara.  Jadi mereka hanya pengabdian supaya tidak ada kemacetan dan lalu lintas lancar, mereka juga tidak pernah memaksa kepada pengendara tetapi mereka mengharapkan belas kasih, suka rela dan mereka juga mengucapkan terimakasih kepada pengendara yang sudah memberi.


"Saya atas nama Azhari selaku kordinator menyatakan bahwa kami membantu arus lalu lintas di jembatan darurat, Pondok 8, Nagori Marubun Jaya, Kecamatan Tanah Jawa supaya tidak ada kemacetan dan kericuan sesama pengendara. jadi kami hanya pengabdian supaya tidak ada kemacetan dan lalu lintas lancar, kami juga tidak memaksa kepada pengendara tetapi kami mengharapkan belas kasih, suka rela dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada pengendara yang sudah memberi,"tuturnya.


Azhari juga mengatakan untuk menanggapi berita online Media rakyatmadani.id yang viral pagi tadi yang mana juga menyebut namanya, dengan tegas menyatakan tidak pernah memberi upeti atau setoran kepada pihak kepolisian atau Kapolsek beserta jajarannya yang di kecamatan Tanah Jawa. Mereka hanya pengabdian di desanya mengatur lalu lintas, mereka tidak mau ada kemacetan, keributan yang melintas jembatan satu arah Siantar - Tanah Jawa dan sebaliknya.


"Menanggapi berita online media rakyatmadani.id yang viral pagi tadi yang membawa nama saya di dalam berita tersebut dengan tegas menyatakan bahwa saya selaku kordinator tidak pernah memberi upeti atau setoran kepada pihak kepolisian atau Kapolsek beserta jajarannya yang di kecamatan Tanah Jawa. Kami hanya pengabdian di desa kami dengan mengatur arus lalu lintas, kami tidak mau ada kemacetan, keributan yang melintas jembatan satu arah Siantar - Tanah Jawa dan sebaliknya. Sekali lagi saya tidak pernah memberi setoran kepada Bapak Kapolsek Tanah Jawa,"Ungkap Azhari dengan tegas.


Sang Kapolsek pun berharap kepada teman media agar membuat pemberitaan Profesional sesuai dengan fakta dan bukti di lapangan.


"Saya berharap kepada teman - teman media untuk lebih profesional lagi di lapangan dalam pemberitaan dan harus sesuai fakta dan bukti yang didapat di lapangan," harapnya, sembari mengakhiri pembicaraannya.


Sementara itu, selamat juga memerintahkan Kanit Intel untuk menyelidiki wartawan yang membuat berita menuduh dia menerima upeti atau setoran dari kordinator tersebut.


Hingga berita ini diunggah, pihak pewarta yang memberitakan tersebut belum dikonfirmasi.


Pres rilis/Caisar.

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar