Header Ads


 

Dinas Kesehatan dan Bapedda Simalungun Bahas Pemaparan Penurunan Stunting

SIMALUNGUN - Perkembangan Stunting adalah proses yang lambat, komalatif dan tidak berarti bahwa asupan makanan saat ini tidak memadai. Hal ini di sampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun, Edwin Simanjuntak pada saat pembukaan Pertemuan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Aksi II, Selasa (27/8/2019) pagi.

Terdapat 18 OPD Terkait dan dengan penyusunan Rencana Kegiatan Penurunan Angka Stunting dapat melakukan Kerjasama agar dapat melaksanakan Program Kegiatan OPD (Aksi Integrasi II) untuk meningkatkan cakupan layanan intervensi dan kegiatan untuk peningkatan integrasi, intervensi oleh Pemerintah Kabupaten Simalungun Tahun 2019.

Hadir dalam pertemuan ini, Kepala Dinas Kesehatan, Edwin Simanjuntak, Kepala Bappeda, Nurinim Purba, Kabid Kesmas, Sondari Harahap SHM, dan perwakilan OPD Kabupaten Simalungun.

"Selain pertumbuhan terlambat Stunting juga di kaitan dengan perkembangan otak yang tidak maksimal, yang menyebabkan mental dan belajar berkurang serta presentasi sekolah yang buruk". Papar Edwin.

Kepala Bappeda Nurimin Purba dalam sambutannya mengatakan "Sebaiknya dalam pertemuan ini di jelaskan terlebih dahulu 'Apa itu Stunting' sebelum masuk lebih jauh. Dia juga mengharapkan Kerjasama dari seluruh OPD Kabupaten Simalungun untuk mensukseskan penurunan angka Stunting.

Tidak hanya itu, Bupati Simalungun Bapak JR Saragih juga sudah membuat Surat Keputusan tentang "Penetapan Nama Desa Prioritas Pencagahan Dan Penanganan Stunting Serta Intervensi Gizi Spesifik Dan Sensitif Kabupaten Simalungun" jelas Nurinim.

Editor Dani R
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar