Pemkab Simalungun Gelar Halal Bihalal Bersama Tokoh Agama di Pondok Persulukan Serambi Babussalam Hatonduhan
SIMALUNGUN - Bupati Simalungun Dr JR Saragih, SH, MM menghadiri acara Halal Bi Halal dan Silaturrahim Tokoh Agama, Jemaah dan Masyarakat dengan Pemerintah Kabupaten Simalungun serta syukuran peresmian renovasi Masjid dan Pondok Persulukan yang dilaksanakan di Pondok Persulukan Serambi Babussalam, Nagori Jawa Tongah, Kecamatan Hatonduhan, Simalungun, Selasa, (11/06).
Dengan mengangkat Tema "Merawat Persaudaraan Dengan Kasih Sayang", pimpinan Pondok Persulukan Serambi Babussalam Tuan Guru Batak (TGB) Syekh H DR Ahmad Sabban el-Rahmaniy Rajagukguk dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pondok Persulukan diharapkan akan tetap menjadi rumah perdamaian, rumah kerukunan dan kesejukan untuk Kabupaten Simalungun dengan dukungan dari Pemerintah dan seluruh pihak.
"Saya percaya, jejak kebaikan yang ditinggalkan oleh Bupati di tempat ini menjadi kenangan yang baik untuk merawat perbedaan guna menciptakan kedamaian dan kerukunan," ujar Tuan Guru.
Ditambahkan olehnya bahwa Agama adalah bahasa cinta dari Tuhan. Simalungun sebagai miniatur kerukunan antar umat beragama harus tetap dipastikan mempertahankan kedamaian dan kerukunan yang telah terjalin dengan baik selama ini.
Sebagai anak bangsa memiliki tugas menjadi perekat memelihara perdamaian dan kerukunan."Makna Jihad yang sebenarnya merupakan bentuk upaya menciptakan kerukunan dan kedamaian bagi sesama, bukan menciptakan teror dan ketakutan," ujar Tuan Guru.
Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan pemberian Santunan dan Bingkisan kepada anak yatim serta kepada Khalifah oleh Wakil Bupati Ir Amran Sinaga, Sekdakab Drs Gidion Purba, Danrem 022/PT Kolonel Inf Raden Wahyu Sugiarto, Dan Rindam I/BB Kolonel Inf Zainuddin, Kapolres Simalungun AKBP M Liberti Panjaitan, Dandim 0207/Sml Letkol Inf Frans Kishin Panjaitan, Kapolres P Siantar, AKBP Heribertus Ompusunggu, Rektor UIN Sumatera Utara, Rektor UNIPA, Kakan Kemenag Simalungun.
Bupati Simalungun dalam sambutannya mengatakan bahwa perbedaan agama dan suku tidak menjadi alasan penghalang untuk bersama dalam kerukunan dan perdamaian.
Simalungun tidak pernah membedakan Suku dan Agama karena masyarakatnya diikat dengan budaya. Menurut Bupati, kegiatan silaturahim ini merupakan bentuk budaya Simalungun untuk menepiskan perpecahan dan menjaga kerukunan.
Kepada masyarakat, Bupati berpesan untuk tetap menjaga keamanan di lingkungan masing-masing, dan menghindari provokasi untuk menciptakan kerusuhan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang banyak.
"Jangan mau diajak untuk berbuat kerusuhan, sebab Negara ini butuh keamanan agar pembangunan bisa berjalan dengan baik. Jika rusuh, maka yang rugi adalah kita sendiri juga," ujar Bupati.
Jelang Pemilihan Kepala Nagori (Pilpanag) yang akan berlangsung pada esok hari (12/06), Bupati juga mengajak masyarakat untuk bersama mensukseskan dan saling menjaga keamanan ditiap Nagori.
"Besok 61 dari 386 Nagori akan melaksanakan pemilihan untuk memilih kepala Nagori. Mari kita jaga rasa aman dan ketertiban, saya mengharapkan pemilihan berjalan dengan lancar, jujur dan adil," tambah Bupati.
Pada kesempatan tersebut, atas nama Yayasan Efarina Dr JR Saragih memberikan bantuan kepada Pondok Persulukan Serambi Babussalam sebesar 500 juta rupiah seraya memohon doa agar diberikan kekuatan dan kesehatan kepada keluarga.
Wakil Bupati Ir Amran Sinaga pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa program dari Bupati JR Saragih dalam menjaga keharmonisan antar umat harus tetap dilanjutkan untuk tetap menciptakan kekondusifan di wilayah Simalungun.
Tausiah kebangsaan yang disampaikan oleh Prof DR Anshari Yamama mengatakan bahwa orang yang memiliki karakter suka memberi biasanya identik dengan orang besar, sebab orang yang suka memberi cenderung menjadi orang yang produktif.
Eleganitas relasi sosial ditunjukkan dalam apresiasi membantu anak yatim dan orang yang berkekurangan.
Ditambahkan olehnya, menjaga relasi sosial untuk membina kerukunan antar umat menjadi tugas setiap individu. Sebab keharmonisan antar umat merupakan unsur penting menciptakan kedamaian.
"Pertemuan dalam silaturahim antar umat beragama mengesankan persaudaraan setanah air dan kemanusiaan, karena kita semua dilahirkan di bumi Habonaron do Bona, marilah kita mencintai Simalungun ini dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila," ujarnya.
Tampak juga hadir pada kegiatan tersebut, tokoh Agama dan Gereja, tokoh masyarakat, para kepala OPD Pemkab Simalungun, Camat- camat serta Pangulu.
Sumber Kominfo Simalungun
Dengan mengangkat Tema "Merawat Persaudaraan Dengan Kasih Sayang", pimpinan Pondok Persulukan Serambi Babussalam Tuan Guru Batak (TGB) Syekh H DR Ahmad Sabban el-Rahmaniy Rajagukguk dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pondok Persulukan diharapkan akan tetap menjadi rumah perdamaian, rumah kerukunan dan kesejukan untuk Kabupaten Simalungun dengan dukungan dari Pemerintah dan seluruh pihak.
"Saya percaya, jejak kebaikan yang ditinggalkan oleh Bupati di tempat ini menjadi kenangan yang baik untuk merawat perbedaan guna menciptakan kedamaian dan kerukunan," ujar Tuan Guru.
Ditambahkan olehnya bahwa Agama adalah bahasa cinta dari Tuhan. Simalungun sebagai miniatur kerukunan antar umat beragama harus tetap dipastikan mempertahankan kedamaian dan kerukunan yang telah terjalin dengan baik selama ini.
Sebagai anak bangsa memiliki tugas menjadi perekat memelihara perdamaian dan kerukunan."Makna Jihad yang sebenarnya merupakan bentuk upaya menciptakan kerukunan dan kedamaian bagi sesama, bukan menciptakan teror dan ketakutan," ujar Tuan Guru.
Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan pemberian Santunan dan Bingkisan kepada anak yatim serta kepada Khalifah oleh Wakil Bupati Ir Amran Sinaga, Sekdakab Drs Gidion Purba, Danrem 022/PT Kolonel Inf Raden Wahyu Sugiarto, Dan Rindam I/BB Kolonel Inf Zainuddin, Kapolres Simalungun AKBP M Liberti Panjaitan, Dandim 0207/Sml Letkol Inf Frans Kishin Panjaitan, Kapolres P Siantar, AKBP Heribertus Ompusunggu, Rektor UIN Sumatera Utara, Rektor UNIPA, Kakan Kemenag Simalungun.
Bupati Simalungun dalam sambutannya mengatakan bahwa perbedaan agama dan suku tidak menjadi alasan penghalang untuk bersama dalam kerukunan dan perdamaian.
Simalungun tidak pernah membedakan Suku dan Agama karena masyarakatnya diikat dengan budaya. Menurut Bupati, kegiatan silaturahim ini merupakan bentuk budaya Simalungun untuk menepiskan perpecahan dan menjaga kerukunan.
Kepada masyarakat, Bupati berpesan untuk tetap menjaga keamanan di lingkungan masing-masing, dan menghindari provokasi untuk menciptakan kerusuhan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang banyak.
"Jangan mau diajak untuk berbuat kerusuhan, sebab Negara ini butuh keamanan agar pembangunan bisa berjalan dengan baik. Jika rusuh, maka yang rugi adalah kita sendiri juga," ujar Bupati.
Jelang Pemilihan Kepala Nagori (Pilpanag) yang akan berlangsung pada esok hari (12/06), Bupati juga mengajak masyarakat untuk bersama mensukseskan dan saling menjaga keamanan ditiap Nagori.
"Besok 61 dari 386 Nagori akan melaksanakan pemilihan untuk memilih kepala Nagori. Mari kita jaga rasa aman dan ketertiban, saya mengharapkan pemilihan berjalan dengan lancar, jujur dan adil," tambah Bupati.
Pada kesempatan tersebut, atas nama Yayasan Efarina Dr JR Saragih memberikan bantuan kepada Pondok Persulukan Serambi Babussalam sebesar 500 juta rupiah seraya memohon doa agar diberikan kekuatan dan kesehatan kepada keluarga.
Wakil Bupati Ir Amran Sinaga pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa program dari Bupati JR Saragih dalam menjaga keharmonisan antar umat harus tetap dilanjutkan untuk tetap menciptakan kekondusifan di wilayah Simalungun.
Tausiah kebangsaan yang disampaikan oleh Prof DR Anshari Yamama mengatakan bahwa orang yang memiliki karakter suka memberi biasanya identik dengan orang besar, sebab orang yang suka memberi cenderung menjadi orang yang produktif.
Eleganitas relasi sosial ditunjukkan dalam apresiasi membantu anak yatim dan orang yang berkekurangan.
Ditambahkan olehnya, menjaga relasi sosial untuk membina kerukunan antar umat menjadi tugas setiap individu. Sebab keharmonisan antar umat merupakan unsur penting menciptakan kedamaian.
"Pertemuan dalam silaturahim antar umat beragama mengesankan persaudaraan setanah air dan kemanusiaan, karena kita semua dilahirkan di bumi Habonaron do Bona, marilah kita mencintai Simalungun ini dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila," ujarnya.
Tampak juga hadir pada kegiatan tersebut, tokoh Agama dan Gereja, tokoh masyarakat, para kepala OPD Pemkab Simalungun, Camat- camat serta Pangulu.
Sumber Kominfo Simalungun
Post a Comment