Header Ads


 

Buruh Harian Lepas PTPN IV Balimbingan Gelar Aksi Protes di Depan Kantor Manajemen

SIMALUNGUN - Puluhan buruh harian lepas perkebunan PTPN IV Unit Balimbingan, Kabupaten Simalungun melakukan aksi protes di depan kantor perkebunan. Pasalnya, mereka kecewa atas penerimaan karyawankbaru yang dilakukan manajemen perkebunan PTPN IV dan tidak memperhatikan nasib mereka yang sudah mengabdi selama 4-10 tahun sebagai buruh harian lepas.

Para buruh yang melakukan aksi protes dihalaman kantor perkebunan itu terdiri dari 4 afdeling yakni 1-4.

Tak hanya itu, mereka juga mempertanyakan alasan manajemen perkebunan PTPN IV yang tidak meluluskan mereka dalam penerimaan calon karyawan. Sedangkan para buruh tersebut sangat berharap manjadi karyawan dengan menunggu hasil ujian selama 1 tahun.
“kami menduga perusahaan tidak adil karena ada pekerja masih 1 hingga 2 tahun, namun sudah mendapatkan informasi lanjutan dan ini dirasakan tidak adil. Diduga ada permainan antara Manejemen dan Serikat Pekerja perkebunan (SP-Bun) Basis unit Balimbingan,” ungkap para buruh pada awak media yang meliput aksi mereka.

Salah satu burih katakan Ujang (31) yang bekerja di Afdeling 4, yang sudah bekerja selama 10 tahun, dan beberapa kali telah memasukkan berkas keperusahaan, namun sampai saat ini tidak kunjung punya harapan kesempatan menjadi karyawan tetap.
“Ini tidaklah adil, aku sudah mati-matian bekerja siang dan malam, hingga kesulitan ekonomi kami tetap bertahan dan bekerja disini. Kami mengharapkan keadilan, kami kerja nggak tau siang dan malam, sampai-sampai sulitnya ekonomi tetap kami bertahan kerja, demi ingin menjadi karyawan,” unkap Ujang.

Ia menyebutkan lagi, sebelumnya, yakni sabtu (22/12/2018) masing-masing asisten dari setiap afdeling 1,2,3 dan 4 telah memberitahukan kepada sekitar 70 orang pekerja BHL yang sudah mengikuti testing. Akan tetapi hanya 15 orang buruh saja yang mengikuti testing lanjutan, yang ke 15 buruh itu sebagian besar pengabdiannya masih terhitung 1 sampai 2 tahun bekerja, dan mereka sudah mengikuti testing lanjutan kesehatan ke Rumah Sakit Laras, Serbelawan, Kabupaten Simalungun. Provinsi Sumatera utara.
“Apa tidak tersayat hati ini, aku bekerja hampir seperti pekerja rodi, dan aku pernah sakit selama 1 (satu) bulan, pihak perusahaan tidak ada membantu, gajiku juga tidak pernah diberikan tepat waktu, bahkan mau sampai 2 (dua) bulan, ini perlu kusampaikan biar semua tau, bahkan Presiden dan Direksi juga harus tau, ” Keluhnya dengan nada kesal.
Lanjutnya lagi, dalam sehari mereka bekerja rata-rata sebanyak 2 trip, 1 trip ± 8 ton, setiap trip gajinya dihitung berdasarkan tonase (1 Ton = Rp. 12.380), namun gajinya sering dibayar tidak penuh, pernah sampai 3 (tiga) bulan tidak dibayar.
Hal senada juga dikatakan buruh lainnya yakni MR (22) pekerja BHL di Afdeling 4 dan sudah bekerja 4,5 tahun. Ia menjelaskan bahwa pekerja BHL memakai sistim kerja pakai slogan JTI (Jujur, Tulus, Ikhlas). Dan jenis pekerjaan yang dilakukan adalah pemanen (turunkan buah sawit) dan pemuat (mendistribusikan buah sawit).

“Satu tahun penuh kami bersabar menunggu kepastian, dan saya pernah mengalami ± 48 jam kerja, kami juga pernah tidur dipondok seperti orang gila, demi bisa masuk jadi karyawan apapun kami perjuangkan bang,” ujar MR.
Lanjut MR. “Kami ingin keputusan Manager itu bijak, kalau keputusan sepihak dilakukan pihak PTPN IV dalam waktu 3 atau 4 hari ini, kami akan melakukan unjuk rasa dan kami tetap berjuang,” ungkap MR.
Sayangnya lagi. Pihak Basis Serikat Pekerja perkebunan (SP-Bun) unit kebun Balimbingan sebagai pelindung para karyawan dan BHL pun seperti nya tidak berdaya melihat permaianan seleksi calon karyawan dikebun unit Balimbingan ini, atau sengaja pura-pura tidak tau ?
(Sampai berita ini diturunkan ke redaksi. Manager Kebun unit Balimbingan Surya Brata ketika dikonfirmasi via sms dan WhatsApp tidak membalas konfirmasi reporter, Ketua SP-Bun Basis kebun unit Balimbingan belum berhasil dimintai komentar dan keterangan nya).

Sumber Lassernewstoday.com


Comments
0 Comments

Tidak ada komentar