Header Ads


 

Benarkah Karamnya Kapal di Danau Toba Berkaitan Dengan Tertangkapnya Ikan Mas Raksasa

DANAU TOBA - Karamnya kapal motor penumpang KM Sinar Bangun rute tujuan Tigaras-Simanindo di perairan Danau Toba diduga masih memiliki hubungan mistis dengan didapatnya seekor ikan mas raksasa sebesar 14 kg oleh seorang pemancing sehari sebelum kejadian.

Menurut cerita yang dikutip dari akun dinding Kevin Sibagiriang membagikan akun FB Rismon Sirait itu, menceritakan para pemancing banyak tidak mengindahkan saran-saran orang tua kampung disana.

Bahkan yang lebih parahnya lagi, satu hari sebelum kejadian seorang pancing berhasil menangkap ikan mas raksasa seberat 14 kilogram itu sudah disarankan agar melepaskan ikan tersebut ke Danau Toba kembali. Dan hal itu tidak diindahkan pemancing tersebut, kemudian terjadilah angin kencang dan ombak yang besar disinyalir mengakibatkan kapal motor penumpang yang mengangkut ratusan orang itu terguling dan karam.

Berikut isi akun FB milik Rismon Sirait yang dibagikan di dinding FB Kevin Sibagariang.

"Tanggal 17 Juni 2018 pukul 16:30 Ikan mas seberat 14 Kg didapat pemancing di Desa Paropo Tao Silalahi.

Ikan Mas paling besar dan saya juga yakin ini paling besar didapat di Danau Toba dalam kurun waktu 20 Tahun terakhir.

Bicara hal mistis percaya atau tidak percaya semua kembali ke pribadi masing-masing. Menurut cerita disana para pemancing tidak mengindahkan larangan dan saran orang tua agar ikan Mas ini dilepas kembali ke Danau Toba.

Dengan bangganya para pemancing tidak mengindahkan saran orang tua disana dan langsung membawa ikan Mas ini kerumahnya untuk di masak dan dimakan.

Tanggal 18 Juni pukul 16:30 wib angin puting beliung di atas Danau Toba tepat di Tao Silalahi Paropo,  hingga membuat ombak besar yang nota bene banyak mengakui yang sudah lama tinggal dipinggiran Danau Toba belum pernah melihat ombak setinggi 3-4 m dan ketebalan ombak 2 m.

Tanggal 18 Juni 2018 pukul 16:35 seluruh kawasan Danau Toba di terpa angin kencang hingga ke darat. Angin kencang dan ombak besar dari Tao Silalahi Paropo ke jalur penyeberangan Simanindo ke Tigaras berjarak kurang lebih 15 km.

Cerita dari orang yang pernah lewat naik kapal di kawasan luas Danau Toba Tao Silalahi makanya di katakan Silalahi Nabolak, agak jarang dilintasi karena bisa tiba -tiba ada ombak besar dan angin kencang.

Perlu semua kita ketahui bahwa tingkat besar ombak di seluruh Danau Toba tidak sama karena pengaruh luas dan zona. Zona lintasan kapal KM Sinar Bangun yang kecelakaan di Danau Toba 18 Juni 2018 tepatnya ditengah Danau lintasan Simanindo ke Tigaras adalah zona berbahaya dilintasi bila besar ombak tidak seperti lazimnya.

Ini hanya resensi saja mauliate
Salam peduli kebersihan Danau Toba
Salam menjaga kearifan lokal di Danau Toba

Horas
Salam Namo Budaya
Rahayu
Walujati
Namaste.

Begitulah tulis akun FB tersebut, dan untuk sekedar diketahui kebenaran tulisan itu belum dikonfirmasi dilapangan.

Red.


Comments
0 Comments

Tidak ada komentar