Pengangguran di Batam Banyak, Eh Ratusan Pekerja Malah di Rekrut dari Luar Untuk Kerja di PT ASL Shipyard
BATAM - Ratusan buruh yang didatangkan dari luar Batam untuk bekerja membersihkan limbah (taik minyak) disalah satu kapal yang berlabuh di PT ASL Shipyard tentu saja melukai hati para buruh di kota Batam.
Pasalnya, ratusan buruh yang dipekerjakan tersebut didatangkan dari luar Batam yakni pulau Jawa dan pulau Karimun. Selain itu, ratusan buruh tersebut juga tidak mengetahui nama perusahaan yang mempekerjakan mereka.
Menurut informasi yang diperoleh awak media ini dari para buruh Batam di daerah Tanjung Uncang, ratusan para buruh luar Batam tersebut tinggal di beri tempat tinggal di ruko Walet yang tidak jauh dari PT ASL Shipyard.
"Siapa yang ngak sakit hati bang melihat seperti ini, kita orang Batam malah menganggur dan hanya menjadi penonton saja. Tiap hari kita selalu ronda keliling seperti orang gila nyari kerjaan, tiba-tiba kita lihat ada banyak orang dari luar Batam yang kerja." ujar Ucok, salah satu buruh di luar PT ASL Shipyard, Sabtu (6/1/2017).
Sembari demikian, saat awak media ini menyambangi para buruh luar Batam yang baru saja keluar dari lokasi PT ASL Shipyard, para buruh tersebut terlihat ketakutan. "Cari siapa bang, kita dari Karimun kalau nama perusahaan yang mempekerjakan kita, tanyakan saja sama bos atau ke PT ASL," katanya, sembari langsung pergi.
Diwaktu yang sama, awak media ini pun kembali menemui salah satu buruh yang ada dilokasi ruko walet yang dijadikan mes atau tempat tinggal para buruh asal luar Batam tersebut. Buruh yang ditemui awak media ini pun mengaku berasal dari pulau Jawa, mereka dipekerjakan sejak pertengahan Desember 2017 lalu, untuk meng-cleaning tangki kapal.
"Kita ada sekitar 60-70 orang disini, asal kita dari Pulau Jawa Mas. Kalau nama perusahaan kita ngak tau, soalnya yang bawa kita mandor. Dan kalau mengenai upah/gaji, kita sistim borongan. Dan sampai saat ini kita belum tau berapa upah yang kita dapat, sebab borongannya per tangki." katanya.
Hingga berita ini di unggah, pihak manajemen PT ASL Shipyard dan Pengawasan Provinsi wilayah kerja Kota Batam belum dikonfirmasi.
red/don.
Pasalnya, ratusan buruh yang dipekerjakan tersebut didatangkan dari luar Batam yakni pulau Jawa dan pulau Karimun. Selain itu, ratusan buruh tersebut juga tidak mengetahui nama perusahaan yang mempekerjakan mereka.
Menurut informasi yang diperoleh awak media ini dari para buruh Batam di daerah Tanjung Uncang, ratusan para buruh luar Batam tersebut tinggal di beri tempat tinggal di ruko Walet yang tidak jauh dari PT ASL Shipyard.
"Siapa yang ngak sakit hati bang melihat seperti ini, kita orang Batam malah menganggur dan hanya menjadi penonton saja. Tiap hari kita selalu ronda keliling seperti orang gila nyari kerjaan, tiba-tiba kita lihat ada banyak orang dari luar Batam yang kerja." ujar Ucok, salah satu buruh di luar PT ASL Shipyard, Sabtu (6/1/2017).
Sembari demikian, saat awak media ini menyambangi para buruh luar Batam yang baru saja keluar dari lokasi PT ASL Shipyard, para buruh tersebut terlihat ketakutan. "Cari siapa bang, kita dari Karimun kalau nama perusahaan yang mempekerjakan kita, tanyakan saja sama bos atau ke PT ASL," katanya, sembari langsung pergi.
Diwaktu yang sama, awak media ini pun kembali menemui salah satu buruh yang ada dilokasi ruko walet yang dijadikan mes atau tempat tinggal para buruh asal luar Batam tersebut. Buruh yang ditemui awak media ini pun mengaku berasal dari pulau Jawa, mereka dipekerjakan sejak pertengahan Desember 2017 lalu, untuk meng-cleaning tangki kapal.
"Kita ada sekitar 60-70 orang disini, asal kita dari Pulau Jawa Mas. Kalau nama perusahaan kita ngak tau, soalnya yang bawa kita mandor. Dan kalau mengenai upah/gaji, kita sistim borongan. Dan sampai saat ini kita belum tau berapa upah yang kita dapat, sebab borongannya per tangki." katanya.
Hingga berita ini di unggah, pihak manajemen PT ASL Shipyard dan Pengawasan Provinsi wilayah kerja Kota Batam belum dikonfirmasi.
red/don.
Post a Comment